Makalah Pencemaran Lingkungan
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Makalah Ini Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengetahuan Lingkungan
Dosen
Pengampu : Drs. H. Arianto
Disusun Oleh:
Nama : Hendri Nursandi
NIM : 11.84203.018
Program
Studi : Pendidikan Fisika
Semester : VIII
Mata
Kuliah : Pengetahuan Lingkungan
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP NURUL HUDA
SUKARAJA BUAY MADANG
OKU TIMUR
2015
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur saya panjatkan kepada
Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-NYA sehingga maka penulis dapat
menyusun makalah. Shalawat beriring salam tidak lupa penulis sampaikan kepada
nabi Muhammad S.A.W yang selalu mengajarkan kita untuk senantiasa menuntut
ilmu.
Makalah ini berjudul “Pencemaran
Lingkungan” yang disusun dari berbagai sumber tulisan. Makalah ini disusun
untuk memenuhitugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu selesainya
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari segala pihak. Namun, besar harapan penulis semoga
makalah ini berguna bagi penulis dan segala pihak yang membacanya. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sukaraja, Juni 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN ........................................................................................... i
KATA PENGANTARI ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1
1.1
Latar Belakang.................................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3
Tujuan ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
2.1 Pengertian Pencemaran Lingkungan ............................................... 3
2.2 Macam Pencemaran Lingkungan .................................................... 4
2.2 1
Pencemaran lingkungan menurut tempat terjadinya ............. 4
2.2.2
Pencemaran lingkungan menurut macam bahan pencemar.... 12
2.2.3
Pencemaran lingkungan menurut tingkat pencemaran .......... 13
2.3 Parameter
Pencemaran Lingkungan ................................................ 13
2.4 Penyebab Pencemaran Lingkungan .................................................... 14
2.4.1 Sumber Pencemar .................................................................. 15
2.4.2 Proses Pencemar .................................................................... 16
2.5 Dampak
Pencemaran Lingkungan ................................................... 16
2.5.1
Dampak pencemaran air bagi makhluk hidup ....................... 17
2.5.2
Dampak pencemaran udara bagi makhluk hidup .................. 18
2.6 Upaya
Penanggulangan Pencemaran Lingkungan .......................... 18
BAB III PENUTUP............................................................................................. 21
3.1 Kesimpulan....................................................................................... 21
3.2 Saran ................................................................................................ 21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang kaya
akan alam. Sebuah sungai yang mengalir dan bersih merupakan suatu ekosistem.
Didalamnya hidup berbagai organisme, misalnya tanaman air, ikan, udang,
ganggang dan organisme lainnya. Semua organisme tersebut saling berinteraksi
dan saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Begitu juga manusia turut
memanfaatkan komponen-komponen biotik maupun abiotik disungai tersebut. Dan air
menjadi kebutuhan pokok yang dimanfaatkan oleh manusia.
Seiring dengan perkembangan jaman
dan kemajuan teknologi, daerah tesebut menjadi suatu pemukiman padat penduduk.
Banyak manusia yang tidak peduli akan lingkungannya. Mereka membuang sampah
atau limbah rumah tangga ke sungai. Pabrik-pabrik membuang limbah ke sungai.
Sungai yang awalnya bersih menjadi kotor dan penuh bahan-bahan yang beracun.
Hal ini mengakibatkan pencemaran lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupan
manusia terutama pada kesehatan.
Masyarakat seharusnya lebih
memperhatikan keadaan lingkungan disekitarnya. Karena sebagai makhluk sosial
harus bisa bertindak sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan. Agar
kelestarian alam tetap terjaga dan lingkungan tidak tercemar serta nyaman untuk
ditempat tinggali oleh masyarakat penduduk, maka perlu sekali dilakukan sebuah
tindakan atau upaya-upaya mengatasi pencemaran lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan maslalah dalam
makalah ini adalah:
1. Apakah
pengertian lingkungan hidup?
2. Apakah yang
dimaksud dengan pencemaran lingkungan hidup?
3. Apa sajakah
macam-macam pencemaran lingkungan hidup?
4.
Apakah Parameter
Pencemaran Lingkungan?
5.
Apakah Penyebab
Pencemaran Lingkungan ?
6.
Bagaimana Dampak
Pencemaran Lingkungan?
7.
Apa Upaya
Penanggulangan Pencemaran Lingkungan?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai
adalah untuk:
1.
Melengkapi tugas mata kuliah
Optik yang diberikan oleh dosen pengampu, sebagai bahan dasar presentasi.
2.
Mengetahui apa itu pencemaran lingkungan, jenis-jenis
pencemaran yang ada disekitar, serta cara atau upaya yang dapat dilakukan dalam
menanggulangi pencemaran lingkungan yang terjadi dimana-mana.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk didalamnya
manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.lingkungan tebagi menjadi 2,
yaitu :
a)
Lingkungan abiotik : suhu, udara, cahaya atmosfer,
air, tanah, api.
b)
Lingkungan biotik : makhluk-makhluk hidup diluar
lingkungan abiotik.
Faktor-faktor yang ada di dalam
lingkungan selain berinteraksi dengan organisme, juga berinteraksi sesame
faktor tersebut, sehingga sulit untuk memisahkan dan mengubahnya tanpa
mempengaruhi bagian lain dari lingkungan itu.
Pencemaran adalah masuknya suatu
komponen kedalam suatu lingkungan dengan kadar yang melebihi batas normal.
Masuknya suatu komponen ketempat yang tidak semestinya, atau masuknya makluk
hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atauberubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan
peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Pencemaran lingkungan adalah
masuknya bahan-bahan kedalam lingkungan yang dapat mengganggu kehidupan
organisme didalamnya. Pencemaran terjadi baik secara alami maupun akibat
tindakan manusia. Pencemaran alami, seperti meletusnya gunung berapi. Perubahan
lingkungan yang tercemar dapat dilihat dari udara, daratan, dan air. Baik
secara fisik, kimia maupun biologi. Secara fisik, misalnya panas dan radiasi.
Secara kimia, contohnya limbah yang mengandung logam merkuri (Hg), gas CO2,
gas CFC dan pestisida. Secara biologi, contohnya bakteri pada sampah dan
kotoran.
2.2 Macam-Macam Pencemaran Lingkungan
Pencemaran dapat dibedakan
berdasarkan tempat terjadinya, macam bahan pencemar, dan tingkat pencemaran.
2.2.1
Pencemaran
lingkungan menurut tempat terjadinya
2.2.1.1 Pencemaran udara
Pencemaran
udara adalah masuk dan tercampurnya unsur-unsurberbahaya kedalam atmosfer yang
akan mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan
manusia dan secara umum menurunkan kualitas lingkungan.
Pencemaran
udara dapat terjadi dimana saja, mulai dari tingkat lingkungan rumah,
perkotaan, dan saat ini sudah menjadi gejala global. Penyebab terjadinya
pencemaran udara terbagi menjadi dua, yaitu alami (gunung meletus, kebakaran
hutan, debu) dan manusia (hasil pembakaran bahan bakar fosil pembakaran
bahan-bahan kimia, debu/serbuk dari kegiatan industri).
Dampak
pencemaran udara dapat berskala mikro maupun makro. Pada skala mikro.
Pencemaran udara berdampak pada kesehatan manusia, seperti udara yang tercemar
gas karbon monoksida (CO) jika dihirup seseorang akan menimbulkan keracunan dan
kematian. Dampak pencemaran udara berskala makro, misal fenomena hujan asam
dalam skala regional, sedangkan dalam skala global adalah efek rumah kaca dan
penipisan lapisan ozon.
Pencemaran udara
diakibatkan oleh gas yang dikeluarkan oleh industry, kendaraan bermotor, dan
kegiatan rumah tangga. Gas-gas tersebut berupa gas hasil pembakaran fosil
(minyak bumi, batu bara) dan penggunaan gas berbahaya, seperti gas CFC (klorofluokarbon).
Gambar 2.1 Pencemaran Udara
a)
Gas hasil
pembakaran
Hasil
pembakaran fosil (minyak bumi, batu bara) berupa gas buangan dalam bentuk
karbon dioksida (CO2) dan belerang oksida (SO, SO2). CO2
dikeluarkan oleh pabrik, mesin, mobil, sepeda motor, kompor minyak, pesawat
terbang dan pembakaran kayu. Semakin besarnya populasi manusia dan semakin
meningkatnya kesejahteraan, akan meningkatkan proses pembakaran yang
mengakibatkan gas buangan CO2 semakin besar. Jika dibandingkan
wilayah perkotaan dan pedesaan, pencemaran udara di perkotaan dan daerah
industri lebih tinggi daripada di pedesaan.
Semakin
meningkatnya CO2 di udara dapat menyebabkan efek rumah kaca. Efek
rumah kaca merupakan gejala peningkatan suhu bumi yang terjadi karena
meningkatnya kadar CO2 (karbon dioksida) di atmosfer. Disebut efek
rumah kaca karena diumpamakan dengan fenomena yang terjadi dirumah kaca.
Pada rumah
kaca, sinar matahari dapat dengan mudah masuk kedalamnya. Sebagian sinar
matahari tersebut digunakan oleh tumbuhan dan sebagian lagi dipantulkan kembali
kearah kaca yang sinar pantulnya tidak dapat keluar sehingga rumah kaca menjadi
panas.
Panas
matahari yang mencapai permukaan bumi dipantulkan ke angkasa. Namun, karena
bumi diselubungi gas pencemar, panas tersebut dipantulkan kembali ke bumi,
sehingga suhu bumi meningkat. Peningkatan suhu bumi dikenal dengan istilah
pemanasan global.
Dampak dari
peningkatan suhu bumi adalah terjadi perubahan iklim dan mencairnya gunung es
di kutub utara dan selatan. Hal ini akan mengakibatkan naiknya permukaan air
laut, sehingga menyebabkan berbagai kota dan wilayah pinggir laut akan
tenggelam, sedangkan di daerah yang kering menjadi semakin kering. Efek rumah
kaca akan menimbulkan perubahan iklim, seperti kekeringan atau curah hujan yang
tinggi di berbagai tempat sehingga mempengaruhi produktivitas budidaya
pertanian, peternakan, perikanan, dan kehidupan manusia.
b)
Gas CFC
CFC
(klorofluorokarbon) merupakan gas yang tidak berwarna, tiak berbau, dan tidak
beracun. Gas ini banyak digunakan sebagai gas pengenbang (pembuat karet busa),
pendingin (AC, kulkas) dan penyemprot (hair spray, parfum). Semakin banyaknya
penggunaan CFC akan menyebabkan semakin banyak gas tersebut yang terlepas ke
udara dan mencapai bumi.
Di atmosfer
terdapat gas ozon (O3) yang merupakan lapisan gas pelindung bumi
dari cahaya ultraviolet. Adanya lapisan ozon menyebabkan cahaya ultraviolet
terpantul ke ruang angkasa dan hanya sebagian kecil yang mencapai bumi.
Gas CFC didi
atmosfer dapat bereaksi dengan gas ozon dan menyebabkan ozon berkurang sehingga
terbentuk lubang ozon.melalui lubang ozon tersebut, cahaya ultraviolet mencapai
bumi dan mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, alga dilaut punah, terjadi
mutasi genetik (perubahan sifat organisme), menyebabkan kenker kulit dan mata.
Upaya
penanggulangan pencemaran udara dilakukan baik tingkat rumah tangga, wilayah,
maupun tingkat nasional.
1)
Penanggulangan pencemaran udara ditingkat rumah
tangga, yaitu :
Ø Tidak
membakar sampak di pekarangan.
Ø Segera
mematikan kompor atau kayu bakar jika proses memasak selesai.
Ø Tidak
menggunakan lemari es yang memkai CFC.
Ø Tidak
merokok di dalam ruangan.
Ø Menanam
tanaman hias dipekarangan atau di pot.
2)
Penanggulangan pencemaran udara tingkat wilayah, yaitu
:
Ø Ikut
berpartisipasi dalam gerakan penghijauan.
Ø Ikut
memelihara atau tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung.
Ø Tidak
melakukan penebangan hutan, pohan dan tumbuhan liar secara sembarangan.
3)
Penanggulangan pencemaran di tingkat nasional.
Upaya penanggulangan
ini berupa kebijakan pemerintah, yaitu :
Ø Larangan
beredarnya insektisida berbahaya seperti seperti dikloro-difenil-trikloroetana (DDT).
Ø Keharusan
membuat cerobong asap bagi industry dan pabrik.
Ø Mengurangi
penggunaan bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan menggantinya dengan
listrik tenaga air, surya, atau angin.
Ø Membatasi
beroperasinya kendaraan bermotor dan mesin pembakar yang sudah tua dengan
penertiban uji emisi.
Ø Larangan
penggunaan gas CFC.
Ø Pengaturan
lokasi industry yang jauh dari wilayah pemukiman.
2.2.1.2 Pencemaran tanah
Pencemaran
tanah adalah masuknya polutan (bahan pencemar) berupa bahan cair, atau padat ke
suatu areal tanah. Bahan cair atau padat tersebut seperti limbah rumah tangga,
pertambangan (industri), dan kegiatan pertanian (penggunaan pestisida yang
berlebihan terhadap tanah). Pencemaran dapat terjadi apabila ada bahan-bahan
asing baik organic maupun anorganik berada dipermukaan tanah dan menyebabkan
tanah menjadi rusak atau tidak dapat lagi menjadi daya dukung bagi kehidupan
manusia. Dalam keadaan normal tanah dapat memberikan daya dukung bagi manusia,
baik untuk keperluan pertanian, peternakan, kehutanan maupun untuk pemukiman.
Gambar 2.2 Pencemaran Tanah
1)
Limbah rumah tangga
Salah satu
limbah rumah tangga adalah sampah. Sampah dalam jumlah banyak seperti di
kota-kota besar, berperan besar dalam pencemaran tanah. Tanah yang mengandung
sampah diatasnya akan menjadi tempat hidup berbagai bakteri penyebab penyakit.
Pencemaran
oleh bakteri dan polutan lainnya dari sampah akan mengurangi kualitas air
tanah. Air tanah yang menurun kualitasnya dapat terlihat dari perubahan
fisiknya. Perubahan fisik, missal berbau, berwarna, berasa, bahkan terdapat
lapisan seperti minyak. Bebrapa jenis sampah, seperti plastik, dan logam yang
merupakan sampah anorganik, sulit terurai sehingga berpengaruh pada kemampuan
tanah menyerap air.
2)
Limbah pertanian
Dalam
kegiatan pertanian, penggunaan pupuk buatan, zat kimia pemberantas hama
(pestisida), dan pemberantas tumbuhan
pengganggu (herbisida) dapat mencemari tanah.
Penggunaan
pupuk buatan secara berlebihan menyebabkan tanah menjadi asam yang selanjutnya
berpengaruh terhadap produktivitas tanaman. Tanaman menjadi layu, berkurang
produksinya, dan akhirnya mati.
Pencemaran
tanah oleh pestisida dan herbisida terjadi saat dilakukan penyemprotan.
Sisa-sia penyemprotan tersebut akan terbawa oleh air hujan da akhirnya
mengendap di tanah.
Pestisida
dan herbisida memiliki sifat sulit terurai dan dapat bertahan lama di dalam
tanah. Residu pestisida dan herbisida ini membahayakan kehidupan organism
tanah. Tanah yang tercemar pupuk buatan, pestisida, herbisida dapat encemari
sungai karena zat-zat tersebut terbawa air hujan atau erosi.
3)
Limbah pertambangan
Aktivitas
penambangan bahan galian juga dapat menimbulkan pencemaran tanah. Penambangan
emas merupakan salah satu kegiatan penambangan yang memiliki pengaruh besar
mencemarkan tanah. Pada penambangan emas, polusi tanah terjadi akibat
penggunaan merkuri (Hg) dalam proses pemisahan emas dari bijihnya. Merkuri tergolong
sebagai bahan berbahaya dan beracun yang dapat mematikan tumbuhan, organism
tanah, dan mengganggu kesehatan manusia.
2.2.1.3 Pencemaran air
Pencemaran
air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, atau komponen
lain ke dalam ai atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau proses
alam, sehingga kualitas air turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan air
menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Gambar 2.3 Pencemaran Air
Pencemaran
air meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau dan sungai, serta
perairan laut. Sumber pencemaran air, misalnya limbah rumah tangga, industri,
pertanian, pertambangan minyak lepas pantai, serta kebocoran kapal tanker
pengangkut minyak.
1)
Limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga seperti
deterjen, sampah, dan kotoran memberikan andil yang cukup besar dalam
pencemaran air sungai, terutama didaerah perkotaan. Sungai yang tercemar kotoran dan sampah yang
mengandung bakteri dan virus dapat menimbulkan penyakit, terutama bagi
masyarakat yang menggunakan sungai sebagai sumber kehidupan sehari-hari, sampah
dan kotoran juga memerlukan oksigen untuk proses penguraiannya, sehingga kadar
oksigen dalam iar dapat berkurang. Jika kadar oksigen suatu perairan turun
sampai kurang dari 5 mg perliter, air tersebut rawan bagi kehidupan biota air
seperti ikan.
2)
Limbah industri
Limbah
industri yang mempercemarkan air dapat berupa polutan sampah dan kotoran.
Polutan tersebut berasal dari pabrik pengolahan hasil ternak, polutan logam berat,
dan polutan panas antara lain berasal dari air pendingin industri.
Sebagian
besar industri membuang limbah cairnya ke perairan sungai tanpa diolah terlebih
dahulu. Untuk mengendalikan pencemaran air oleh industri, pemerintah membuat
aturan bahwa limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum di buang ke
sungaisisa olahan limbah biasanya masih mengandung bahan beracun dan berbahaya
seperti merkuri (Hg), timbale (Pb), krom (Cr), tembaga (Cu), seng (Zn), dan
nikel (Ni). Polutan tersebut dapat membahayakan kehidupan organism perairan,
missal ikan.jika ikan yang tercemar tersebut dikonsomsi manusia, akan
membahayakan kesehatan manusia sendiri.
3)
Limbah pertanian
Kegiatan
pertanian dapat menyebabkan pencemaran air terutama karena penggunaan pupuk
buatan, pestisida, dan herbisida. Pencemaran pupuk tersebut dapat meracuni
organism air, seperti plankton, ikan, hewan yang meminum air tersebut, dan juga
manusia yang menggunakan air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.
Masuknya
pupuk pertanian, sampah, dan kotoran ke bendungan, danau, serta laut dapat
menyebabkan meningkatnya zat-zat hara di perairan.peningkatan tersebut
mengakibatkan pertumbuhan ganggang atau enceng gondok menjadi pesat (blooming). Pertumbuhan ganggang atau
enceng gondok yang cepat dan kemudian mati membutuhkan banyak oksigen untuk
menguraikannya. Hal ini mengakibatkan kurangnya oksigen dan mendorong
terjadinya kehidupan organism anaerob.
4)
Limbah pertambangan
Pencemaran
minyak di laut terutama disebabkan oleh limbah pertambangan minyak lepas pantai
dan kebocoran kapal tanker yang mengangkut minyak. Tumpahan minyak merusak
kehidupan di laut, di antaranya burung laut dan ikan. Minyak yang menempel pada
burung dan insang ikan dapat mengakbatkan kematian hewan-hewan tersebut.
2.2.1.4 Pencemaran suara
Pencemaran
suara disebabkan oleh kebisingan suara mesin pabrik, mesin kendaraa bermotor,
dan mesin pesawat. Orang yangterus-menerus berada ditempat bising akan
mengalami gangguan kesehatan , misalnya pendengaran berkurang, jantung
berdebar-debar, sulit tidur, pusing, dan mudah marah.
Upaya
penanggulangan pencemaran suara, yaitu :
Ø Membuat
dinding kedap suara
Ø Menanam
tanaman disekitar rumah yang dapat meredam suara
Ø Mesin pabrik
dan kendaraan bermotor menggunakan peredam suara (dengan knalpot yang memiliki
peredam suara)
Ø Tidak
membuat kegaduhan, missal tidak membunyikan radio, TV, atau music dengan suara
keras
Ø Larangan
menyalakan petasan.
2.2.2 Pencemaran lingkungan menurut macam bahan pencemar
Pencemaran
menurut macam bahan pencemar terbagi menjadi 3, yaitu :
1)
Pencemaran kimiawi
Bahan pencemar berupa zat-zat kimia,
seperti zat radioaktif, logam (Hg, Pb, Cd, Cr, dan Ni), pupuk anorganik,
pestisida, deterjen, dan minyak.
2)
Pencemaran biologi
Bahan pencemar berupa
mikroorganisme, seperti Escherichia coli,
Entamoeba coli, dan Salmonella thuposa.
3)
Pencemaran fisik
Bahan pencemar berupa benda-benda
yang sulit terurai di alam, misalnya kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.
2.2.3 Pencemaran lingkungan menurut tingkat pencemaran
Dalam tingkat pencemaran dibedakan
menjadi 3, yaitu :
1)
Pencemaran yang mengakibatkan iritasi (gangguan)
ringan pada panca indra dan tubuh serta menimbulkan kerusakan pada ekosistem
lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih.
2)
Pencemarn yang mengakibatkan reaksi pada faal tubuh
dan menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran oleh Hg (air raksa) di
Minamata Jepang yang menyababkan kangker dan lahirnya bayi cacat.
3)
Pencemaran dengan kadar bahan pencemar sangat tinggi
sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kamatian dalam lingkungan.
Misalnya pencemaran oleh nuklir.
2.3 Parameter Pencemaran Lingkungan
Untuk mengetahui suatu lingkungan
telah tercemar dan berapa besar tingakat pencemaran yang terjadi, dapat
digunakan beberapa parameter. Parameter yang merupakan indicator terjadinya
pencemaran adalah sebagai berikut :
1)
Parameter kimia
Parameter kimia meliputi CO2, derajat
keasaman, alkanilitas, dan kadar logam-logam berat.
2)
Parameter biokimia
Salah satu parameter biokimia adalah BOD (Biochemical Oxygen Demand). BOD adalah kadar
oksigen terlarut yang hilang dari sampel air pada waktu dan suhu tertentu,
melalui penguraian bahan organic oleh mokroorganisme. Cara pengukurannya adalah
dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui kadar oksigennya selama 5
hari. Kemudian kadar oksigen diukur lagi.
3)
Parameter fisik
Parameter fisik meliputi suhu, warna, rasa, bau,
kekeruhan, dan radio aktivitas.
4)
Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya
mikroorganisme, misalnya bakteri virus, bentos, dan plankton.
2.4 Penyebab Pencemaran Lingkungan
Penyebab terjadinya pencemaran
lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan
tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau,
laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran
yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.
Alam memiliki kemampuan untuk
mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau
purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro
organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal
dari pihak manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti
semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang
terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang
tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang
kian hari kian bertambah parah.
Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :
Ø Erosi dan
curah hujan yang tinggi.
Ø Sampah
buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
Ø Zat kimia
dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
Salah satu penyebab pencemaran di
air yang paling terkenal adalah akibat penggunaan zat kimia pemberantas hama
DDT. DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir dan membunuh hama yang
menyerang lahan pertanian.
DDT tidak hanya berdampak pada hama
namun juga binatang-binatang lain yang ada di sekitarnya dah bahkan di tempat
yang sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai makanan dari satu hewan
ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian seluruh hewan yang
ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada manusia.
DDT yang telah masuk ke dalam tubuh
akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita akan menjadi pusat polutan yang
semakin hari akan terakumulasi hingga mengakibatkan efek yang lebih menakutkan.
Akibat adanya biological
magnification / pembesaran biologis pada organisme yang disebabkan oleh
penggunaan DDT.
a)
Merusak jaringan tubuh makhluk hidup.
b)
Menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga
kelumpuhan
Menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga telurnya tidak dapat menetas.
Menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga telurnya tidak dapat menetas.
c)
Lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada
tubuh.
2.4.1
Sumber Pencemar
Pencemaran dapat dicegah dengan
terlebih dahulu mengetahui sumber pencemarnya. Pencemar datang dari berbagai
sumber dan memasuki udara, air dan tanah dengan berbagai cara. Pencemar udara
terutama datang dari kendaraan bermotor, industi, dan pembakaran sampah.
Pencemar udara dapat pula berasal dari aktivitas gunung berapi.
Pencemaran sungai dan air tanah
terutama dari kegiatan domestik, industri, dan pertanian. Limbah cair domestik
terutama berupa BOD, COD, dan zat organik. Limbah cair industri menghasilkan
BOD, COD, zat organik, dan berbagai pencemar beracun. Limbah cair dari kegiatan
pertanian terutama berupa nitrat dan fosfat.
2.4.2
Proses Pencemaran
Proses pencemaran dapat terjadi
secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung yaitu bahan pencemar
tersebut langsung berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia,
hewan dan tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun
tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air
maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran.
Pencemar ada yang langsung terasa
dampaknya, misalnya berupa gangguan kesehatan langsung (penyakit akut), atau
akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam
memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran (self recovery), namun
alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar akan
berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian berdampak pada
manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.
2.5 Dampak Pencemaran Lingkungan
1)
Punahnya Spesies
Bahan pencemar sangat
berbahaya bagi kehidupan biota air dan darat. Berbagai jenis hewan
mengelami keracunan, kemudian mati. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga
kebal terhadap bahan pencemar, dan ada pula yang tidak. Meskipun hewan
beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila
batas tersebut terlampui, maka hewan tersebut akan mati.
2)
Peledakan Hama
Penggunaan pestisida dan insektisida dapat pula
mematikan predator. Karena predator punah, maka serangga hama akan berkembang
tanpa kendali.
3)
Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola
interaksi biologis dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan
dan lairan energi menjadiberubah. Akibatnya, keseimbangan lingkngan terganggu.
Daur materi dan daur biogeokimia menjadi terganggu.
4)
Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan pestisida dan insektisida dapat berdampak
kematian fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan
pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat
menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinya hujan asam.
5)
Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan
tercemar dapat mengalami keracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang
mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf,
dan bahkan ada yang menyebabkan cacat pada keturunan-keturunannya.
6)
Pemekatan hayati
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh
makluk dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal
sebagai biomagnificition.
7)
Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Terbentuknya Lubang ozon dan terjadinya efek rumah
kaca merupakan permasalahan global yang dirasakan oleh semua umat manusia. Hal
ini disebabkan karena bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di
tempat lain.
2.5.1 Dampak pencemaran air bagi makhluk hidup
1)
Punahnya organisme dalam ekosistem air
2)
Ikan atau hewan air yang tercemar dapat meracuni orang
yang memakannya
3)
Dapat menyebabkan banjir
4)
Erosi
5)
Kekurangan sumber air
6)
Dapat membuat sumber penyakit
7)
Tanah Longsor
8)
Dapat merusak Ekosistem sungai
9)
Kerugian untuk Nelayan
2.5.2 Dampak pencemaran udara bagi makhluk hidup
1)
Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan
penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paruparu.
2)
Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam,
dan memudarnya warna cat.
3)
Terganggunya oertumbuhan tananam, seperti menguningnya
daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau
gas yang bersifat asam.
Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.
Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.
4)
Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran
oksida nitrogen.
2.6 Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
Upaya penanggulangan pencemaran
lingkungan tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat
terhadap lingkungan. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi
pencemaran lingkungan, yaitu :
1)
Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau
selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk
dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan
menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa
meyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu
cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan
memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara
sampah organik dan anorganik. Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam
tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng
bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.
2)
Penanggulangan limbah industri
Limbah dari
industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus
diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di
perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung
bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu
ekosistem.
Menempatkan
pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal
ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap
pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
3)
Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran
udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat
dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu
dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan,
seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata
dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama
pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan
bermotor.
4)
Diadakan penghijauan di kota-kota besar
Tumbuhan
mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau
akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan
bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi
pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke
atmosfer.
5)
Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang
sesuai
Pemberian
pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain
dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai
merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang
masuk ke perairan.
Begitu juga
dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis
yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan
juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri
pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman. Pemberantasan hama
secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi
pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.
6)
Pengurangan pemakaian CFC
Untuk
menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun
salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang
tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah
rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk didalamnya
manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan tebagi menjadi 2, yaitu
lingkungan abiotik (suhu, udara, cahaya atmosfer, air, tanah, api), dan
lingkunan biotik (makhluk-makhluk hidup diluar lingkungan abiotik). Pencemaran
dapat dibedakan berdasarkan tempat terjadinya, macam bahan pencemar, dan
tingkat pencemaran. Berbagai parameter limbah digunakan untuk mengetahui
tingkat limbah yang ada di lingkungan. Penyebab pencemaran lingkungan tiada
lain karena akibat ulah tangan manusia itu sendiri, dan upaya yang dapat
dilakukan adalah dengan Membuang sampah pada tempatnya, Penanggulangan limbah
industri, Penanggulangan pencemaran udara, Diadakan penghijauan di kota-kota
besar, Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai, dan Pengurangan
pemakaian CFC. Apabila hal ini dapat diterapkan maka alhasil lingkungan akan
terjaga kelestariannya dan tidak tercemar oleh pencemaran lingkungan.
3.2
Saran
1.
Sebagai makhluk sosial hendaknya selalu memelihara dan
memperbaiki lingkungan untuk generasi mendatang.
2.
Perlu adanya penelitian secara ilmiah terhadap
lingkungan sehingga problem-problem lingkungan dapat ditanggulangi dengan
cepat.
3.
Ada kerjasama yang baik dari semua pihak dalam rangka
mempertahankan kelestarian dan mencegah terjadinya kerusakan atau kemusnahan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
2008. Pencemaran Lingkungan dan Upaya
Mengatasinya. http://96iosciene05.woardpress.com/pencemaran-lingkungan. di akses pada 06 Juni 2015.
Anonim.
2007. Buku Biologi SMA jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Anonim.
2009. Pencemaran Lingkungan. http://hend-learning.blogspot.com/search/
label/pencemaran lingkungan. diakses pada 06 Juni 2015.
Deden,
Abdurahman. 2008. Biologi Kelompok
Pertanian dan Kesehatan Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas XI. Bandung:
Grafindo Media Pratama.
Diah,
Aryulina. 2004. Biologi SMA dan MA Untuk
Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Istamar,
Syamsuri, dkk. 2007. IPA Biologi Untuk
Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
Oman,
Karmana. 2007. Cerdas Belajar Biologi
Untuk Kelas X Sekolah Madrasah Atas.Bandung: Grafindo Media Pratama.
Saktiyono.
2006. IPA Biologi 1SMP dan MTS Untuk
KelasVII. Jakarta: Erlangga.
Widi,
Winarni Endang. 2004. Biologi SMA dan MA
Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Comments
Post a Comment