Makalah Pencemaran Lingkungan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan
manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun
lingkungan sosial. Kita memerlukan sumber daya alam dari ingkungan untuk
memenuhi kebutuhan. Kebutuhan sandang, pangan, papan semuanya memerlukan
lingkungan. Namun dalam pemanfaatan sumber daya tersebut, terkadang manusia
tidak memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Dan serakah dalam
pemanfaatan lingkungan tersebut.
Sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan dan pencemaran
lingkungan. Dan akhirnya berdampak pada
manusia itu sendiri. Sehingga akan mengancam kelestarian makhluk hidup di
dalamnya termasuk manusia. Dengan adanya kejadian tersebut, timbullah pemikiran
manusia untuk melestarikan lingkungan tempat tinggalnya demi kelangsungan hidup
generasi berikutnya. Sehubungan dengan peristiwa tersebut maka pencemaran
lingkungan akan menjadi topik dalam makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1)
Apa yang dimaksud lingkungan ?
2)
Apa yang dimaksud pencemaran lingkungan ?
3)
Apa saja yang termasuk pencemaran lingkungan ?
4) Apa dampak
pencemaran lingkungan bagi manusia secara lokal maupun secara global?
5)
Bagaimana upaya penanggulangan pencemaran lingkungan ?
1.3 Tujuan Penulisan
1)
Untuk mengetahui pengertian lingkungan.
2)
Untuk mengetahui pengertian pencemaran lingkungan.
3)
Untuk mengetahui macam-macam pencemaran lingkungan.
4)
Untuk mengetahui dampak pencemaran lingkungan bagi
manusia secara local maupun secara global.
5)
Untuk mengetahui cara penanggulangan pencemaran
lingkungan.
6)
Sebagai panutan untuk pembuatan makalah selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lingkungan
Lingkungan
hidup adalah suatu satuan sistem yang kompleks yang berada di luar individu
yang sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan suatu organisme; kesatuan
dengan semua benda, daya keadaan dan semua makhluk, termasuk didalamnya manusia
dan perilakunya; suatu kesatuan hidup antarakondisi fisik yang mencakupkeadaan
sumber daya alam seperti, tanah, air, energy surya mineral, serta flora dan
fauna yang tumbuh diatas tanah maupun di dalam lautan dengan kelembagaan yang
meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana mengunakan lingkungan
fisik tersebut. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk
manusia dan perilakunya yang melangsungkan peri kehidupan dan kesejahteraan
manusia dan makhluk hidup lainnya.
2.2 Pencemaran Lingkungan
Pencemaran
disebut juga dengan polusi, terjadi karena adanya bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat
mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya
merupakan efek samping dari aktifitas manusia dalam pembangunan. Berdasarkan
jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
2.2.1 Pencemaran udara
Udara
dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori
udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada
yang berbentuk partikel cair atau padat.
Gambar 2.1 Pencemaran Udara
1) Pencemar Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas
dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan
udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk
gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S),
seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC).
Kadar CO2
yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi
meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100
ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian.
Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air dan
menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan
sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat
menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.
2) Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair
atau Padat
Partikel
yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam
bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak
napas jika terhiap ke dalam paru-paru. Partikel dalam bentuk padat dapat berupa
debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup,
misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang telah
mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat
mengganggu kesehatan manusia.
Partikel
yang mencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang
digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar
pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan
klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan
oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.
Upaya
penanggulangan pencemaran udara dilakukan baik tingkat rumah tangga, wilayah,
maupun tingkat nasional.
1)
Penanggulangan pencemaran udara ditingkat rumah
tangga, yaitu :
Ø Tidak
membakar sampak di pekarangan.
Ø Segera
mematikan kompor atau kayu bakar jika proses memasak selesai.
Ø Tidak
menggunakan lemari es yang memkai CFC.
Ø Tidak
merokok di dalam ruangan.
Ø Menanam
tanaman hias dipekarangan atau di pot.
2)
Penanggulangan pencemaran udara tingkat wilayah, yaitu
:
Ø Ikut
berpartisipasi dalam gerakan penghijauan.
Ø Ikut
memelihara atau tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung.
Ø Tidak
melakukan penebangan hutan, pohan dan tumbuhan liar secara sembarangan.
3)
Penanggulangan pencemaran di tingkat nasional.
Upaya
penanggulangan ini berupa kebijakan pemerintah, yaitu :
Ø Larangan
beredarnya insektisida berbahaya seperti seperti dikloro-difenil-trikloroetana (DDT).
Ø Keharusan
membuat cerobong asap bagi industry dan pabrik.
Ø Mengurangi
penggunaan bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan menggantinya dengan
listrik tenaga air, surya, atau angin.
Ø Membatasi
beroperasinya kendaraan bermotor dan mesin pembakar yang sudah tua dengan
penertiban uji emisi.
Ø Larangan
penggunaan gas CFC.
Ø Pengaturan
lokasi industry yang jauh dari wilayah pemukiman.
2.2.2 Pencemaran air
Pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena
alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi juga mengakibatkan perubahan yang
besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada
eutrofikasi.
Gambar 2.2 Pencemaran air
Sampah
organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen
pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam
polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak,
nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang
dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam
air. Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting
antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga
banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak
lagi.
Tindakan
manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah
menambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya,
pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang
ada di perairan. Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan,
kemudian masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak
terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan
seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi
permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar
perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat
berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi
berkurang.
Bahan-bahan
kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang
sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat
berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya. Apabila di dalam
ekosistem perairan terjadi pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran
DDT. Berikut ini adalah artike mengenai dampak dari pencemaran air. Yang
bersumber dari PlasaMSN berita.
2.2.3 Pencemaran tanah
Pencemaran
tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan
pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan sampah
serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi
syarat. Jika suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk
ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat
beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika
bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Gambar 2.3 Pencemaran tanah
Dampak
pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung, jalur masuk ke dalam tubuh dan
kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan
herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak , serta
kerusakan ginjal.
Merkuri (air
raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin
tidak bias di Obati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati,
Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa
macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan
ruam kulit. Zat kimia diatas bila dosis yang bayak, menimbulkan pencemaran
tanah dapat menyebabkan kematian.
Tanah
merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya
termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air
yang mengalir sehingga kesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya
kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah.
Menurut
sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik),
industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan
menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari
sisa-sisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun
sampah anorganik biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam
dan kaleng. Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh
mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur
sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.
2.2.4 Pencemaran suara
Pencemaran
suara adalah keadaan dimana masuknya suara yang masuk terlalu banyak sehingga
mengganggu kenyamanan lingkungan manusia. Pencemaran suara cukup menjadi ancama
serius bagi kualitas lingkungan terutama dibagian suasana. Sumber pencemaran
suara adalah kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan
merusak pendengaran manusia. Bunyi disebut bising apabila inetensitasnya telah
melampaui 50 desibel.
Suara dengan
intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh banyak mesin industri,
kendaraan bermotor, dan pesawat terbang bila berlangsung secara terus-menerus
dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat
pendengaran yang permanen.
Pencemaran
suara dapat ditimbulkan oleh adanya suara bising yang disebabkan oleh suara
mesin pabrik, mesin penggilingan padi, mesin las, pesawat, kendaraan bermotor
yang berlalu-lalang, dan suara kereta api.
1) Jenis-Jenis
Kebisingan Jenis-jenis kebisingan ada empat macam, yaitu:
a.
kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan
frekuensi yang sempit, misalnya, mesin gergaji;
b.
kebisingan yang terputus-putus, misalnya, suara arus
lalu lintas atau pesawat terbang;
c.
kebisingan impulsif, misalnya, tembakan, bom, atau
suara ledakan;
d.
kebisingan impulsif berulang, misalnya, suara mesin
tempa
2) Dampak Pencemaran Suara (Kebisingan)
Suara bising
ini dapat menyebabkan terganggunya pendengaran manusia. Selain itu,
lama-kelamaan suara bising ini akan menimbulkan berbagai keluhan pada tubuh
kita, misalnya, pusing, mual, jantung berdebar-debar, sulit tidur, badan kaku,
dan naiknya tekanan darah. Tingkat kebisingan atau ukuran energi bunyi
dinyatakan dalam satuan desiBell (dB). Pengukurannya menggunakan alat yang
bernama Sound Level Meter.
2.3 Penyebab
Pencemaran Lingkungan
Penyebab terjadinya pencemaran
lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan
tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau,
laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang
terjadi di darat baik di kota maupun di desa.
Alam memiliki kemampuan untuk
mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau
purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro
organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal
dari pihak manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti
semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang
terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang
tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang
kian hari kian bertambah parah.
Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :
Ø Erosi dan
curah hujan yang tinggi.
Ø Sampah
buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
Ø Zat kimia
dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
Salah satu penyebab pencemaran di
air yang paling terkenal adalah akibat penggunaan zat kimia pemberantas hama
DDT. DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir dan membunuh hama yang
menyerang lahan pertanian.
DDT tidak hanya berdampak pada hama
namun juga binatang-binatang lain yang ada di sekitarnya dah bahkan di tempat
yang sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai makanan dari satu hewan
ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian seluruh hewan yang
ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada manusia.
DDT yang telah masuk ke dalam tubuh
akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita akan menjadi pusat polutan yang
semakin hari akan terakumulasi hingga mengakibatkan efek yang lebih menakutkan.
Akibat adanya biological
magnification / pembesaran biologis pada organisme yang disebabkan oleh
penggunaan DDT.
a)
Merusak jaringan tubuh makhluk hidup.
b)
Menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga
kelumpuhan
Menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga telurnya tidak dapat menetas.
Menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga telurnya tidak dapat menetas.
c)
Lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada
tubuh.
2.3.1 Sumber Pencemar
Pencemaran dapat dicegah dengan
terlebih dahulu mengetahui sumber pencemarnya. Pencemar datang dari berbagai
sumber dan memasuki udara, air dan tanah dengan berbagai cara. Pencemar udara
terutama datang dari kendaraan bermotor, industi, dan pembakaran sampah.
Pencemar udara dapat pula berasal dari aktivitas gunung berapi.
Pencemaran sungai dan air tanah
terutama dari kegiatan domestik, industri, dan pertanian. Limbah cair domestik
terutama berupa BOD, COD, dan zat organik. Limbah cair industri menghasilkan
BOD, COD, zat organik, dan berbagai pencemar beracun. Limbah cair dari kegiatan
pertanian terutama berupa nitrat dan fosfat.
2.3.2 Proses Pencemaran
Proses pencemaran dapat terjadi
secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung yaitu bahan pencemar
tersebut langsung berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia,
hewan dan tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun
tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air
maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran.
Pencemar ada yang langsung terasa
dampaknya, misalnya berupa gangguan kesehatan langsung (penyakit akut), atau
akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam
memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran (self recovery), namun
alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar akan
berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian berdampak pada
manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.
2.4 Dampak Pencemaran Bagi Manusia Secara Global
Pembakaran
bahan bakar minyak dan batubara pada kendaraan bermotor dan industri
menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran
hutan. gas CO2 ini akan berkumpul di atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat
banyak, gas CO2 ini akan menghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer
sehingga panas akan diserap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di
Bumimenjadi lebih panas. Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house
effect). Selain gas CO2, gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC
yang berasal dari aerosol, juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran
hewan.
Efek rumah
kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih
dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia
menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es di
kutub sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan
berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup,
termasuk manusia.
Akibat lain
yang ditimbulkan pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan asam
terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai
menjadi asam. Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang
hidup di dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh
terhadap keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.
2.5 Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
Berbagai
upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk
menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan
penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada
dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Untuk membuktikan
kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai
berikut:
2.5.1 Membuang sampah pada tempatnya
Membuang
sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat.
Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain
menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai
jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu
cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan
memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara
sampah organik dan anorganik. Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam
tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan
kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang
lainnya.
2.5.2 Penanggulangan limbah industri
Limbah dari
industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus
diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di
perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung
bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu
ekosistem.
Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
2.5.3 Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran
udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat
dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu
dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan,
seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata
dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama
pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan
bermotor.
2.5.4 Diadakan penghijauan di kota-kota besar
Tumbuhan
mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan
mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau
asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara.
Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
2.5.5 Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama
tanaman yang sesuai
Pemberian
pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain
dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai
merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang
masuk ke perairan. Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika
penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran.
Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme
tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu
penyerbukan tanaman. Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu
alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.
2.5.6 Pengurangan pemakaian CFC
Untuk
menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun
salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang
tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah
rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global. Dewasa
ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan sudah
sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam secara
serakah, manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis sampahnya.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pencemaran lingkungan terjadi karena
dua faktor. Terjadi karena peristiwa alam dan karena ulah manusia itu sendiri
yang tidak menyadari tentang dampak dari perbuatannya itu. Pencemaran
lingkungan terbagi atas empat bagian. Pencemaran udara, pencemaran air,
pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
3.2 Saran
Sebaiknya manusia mulai menyadari
akan pentingnya lingkungan, dan memulai pelestarian lingkungan sejak dini. Jika
bumi ini tidak dijaga oleh kita bagaimana generasi yang akan datang. Akankah
mereka merasakan indahnya bumi ini. Bumi ini milik kita bersama maka sudah
kewajiban kita untuk menjaganya.
DAFTAR
PUSTAKA
Deden,
Abdurahman. 2008. Biologi Kelompok
Pertanian dan Kesehatan Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas XI. Bandung:
Grafindo Media Pratama.
Diah,
Aryulina. 2004. Biologi SMA dan MA Untuk
Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Istamar,
Syamsuri, dkk. 2007. IPA Biologi Untuk
Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
Oman,
Karmana. 2007. Cerdas Belajar Biologi
Untuk Kelas X Sekolah Madrasah Atas.Bandung: Grafindo Media Pratama.
Saktiyono.
2006. IPA Biologi 1SMP dan MTS Untuk
KelasVII. Jakarta: Erlangga.
Widi,
Winarni Endang. 2004. Biologi SMA dan MA
Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Comments
Post a Comment